Gowes Pantai Grajagan Bakar ikan
![]() |
Kantor Polsek Purwoharjo (Perempatan Karetan) |
Curah Jati |
![]() |
Hutan Jati Grajagan |
![]() |
Pantai Grajagan |
![]() |
Hutan Grajagan |
![]() |
Shodiq (Penghuni Desa Pantai Grajagan) |
Sedang Dalam Perjalanan
F4W5+XXC, Senepo Lor, Barurejo, Kec. Siliragung, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur 68488.
F4W5+XXC, Senepo Lor, Barurejo, Kec. Siliragung, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur 68488.
R59F+9GP, Sambungrejo, Bayu, Kec. Songgon, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur 68463.
H462+53F, Kaligesing, Karangmulyo, Kec. Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur 68485.
M53C+PM Karangsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
![]() |
Kantor Polsek Purwoharjo (Perempatan Karetan) |
Curah Jati |
![]() |
Hutan Jati Grajagan |
![]() |
Pantai Grajagan |
![]() |
Hutan Grajagan |
![]() |
Shodiq (Penghuni Desa Pantai Grajagan) |
Hari ini sebenarnya tidak sengaja menyaksikan acara Petik Laut di pantai Lampon, Banyuwangi. Pantai yang terletak di wilayah selatan Banyuwangi ini, terkenal dengan pelabuhan perikanan yang cukup ramai selain Muncar & Grajagan. Karena masuk wilayah pantai selatan, gelombang ombak di pantai Lampon terbilang tinggi dan cukup membahayakan. Tapi bagi para nelayan disana, hal itu sudah biasa & tidak begitu menakutkan, walaupun ada beberapa kejadian yang cukup sering menewaskan beberapa nelayan disana karena gelombang yang cukup tinggi.
Hari ini jadwal melihat acara petik laut pantai Lampon tidak ada dalam jadwal gowes saya. Saya cuma menjadwalkan gowes di area gunung Srawet dan sekitarnya hanya untuk melepaskan rasa kangen bersepeda setelah sekian purnama jarang atau hampir tidak gowes sama sekali.
Saya merencanakan gowes di seputaran gunung Srawet dan berkunjung di rumah teman saya Fauzi dan pulang sebelum waktu dzuhur. Karena sebelumnya saya ijin hanya gowes di dekat-dekat rumah saja dan pulang mungkin pulang sebelum waktu dzuhur. Karena niatnya seperti itu, saya tidak membawa perabotan yang lengkap seperti biasanya.
Tapi Tuhan berkehendak lain, saya & fauzi malah di arahkan ke wilayah Pesanggaran yang tepatnya di wilayah Pantai Lampon. Sebelum berangkat kesana kami harus mempersiapkan sepedanya fauzi yang dikarenakan tidak pernah disentuh dalam waktu yang lama. Ban yang kempes dan rantai yang perlu di lumasi dengan minyak.
Setelah persiapan selesai kami gowes dengan arah tujuan yang tidak tentu. Setelah bermusyawarah sembari gowes, kami memutuskan untuk menuju pantai, tapi pantai mana yang akan kami tuju masih belum tahu. Beberapa meter berselang kami memutuskan untuk menuju pantai Lampon yang ada diwilayah Pesanggaran dan dikarenakan jarak paling terdekat dari rumah kami.
Kami memutuskan untuk mencari lokasi yang dekat, karena kami menghitung kekuatan kami yang sudah jarang dilatih karena kelamaan tidak gowes.
Jarak antara rumah fauzi dengan pantai Lampon sekitar 20 km-an, atau 30 km-an dari kota Jajag.
Baiklah kami mengisi bahan bakar dulu dengan sebungkus nasi kuning seharga Rp. 5.000,- dan ditambah beberapa buah pisang goreng. Pisang goreng kami hajar sembari menggowes sepeda di jalanan tidak terasa sampai habis sembari ngobrol kanan kiri.
![]() |
Sego Kuning |
Singkat perjalanan, kami memasuki wilayah perkampungan menuju pantai Lampon. Di jalan kami heran dan sedikit bertanya kenapa ada banyak orang menuju pantai Lampon. Anehnya juga banyak orang-orang adat memakai pakaian adatnya ramai-ramai menuju pantai lampon juga.
Karena semakin penasaran, maka kami semakin yakin untuk menuju pantai Lampon. Ealah dalah....... tibaknya disana sedang diadakan acara tradisi Petik Laut dalam rangka menyambut tahun baru islam hijriyah atau orang lebih mengenalnya dengan Suroan atau 1 Suro. Acara tradisi yang sangat sakral ini di isi dengan berbagai kegiatan seperti Selamatan, Ruwatan, Do'a Bersama dan berbagai acara penting lainnya.
Alhamdulillah dapat menyaksikan acara tradisi yang sakral ini yang saat itu turut hadir juga bupati Banyuwangi yaitu Bu Ipuk beserta Bapak Anas, walaupun saya tidak sampai menyaksikannya sampai selesai karena terbentur ijin waktu gowes & ada rencana yang perlu di selesaikan saat itu juga.
![]() |
Pantai Lampon |
![]() |
Parang Semar |
Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"
Lembaran yang sudah tersusun dalam bentuk buku ini, perlu anda ketahui untuk mengenal Banyuwangi lebih awal. Buku ini dikeluarkan oleh pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi (Banyuwangi Regency Culture & Tourism Service) secara terbatas dan tidak diperjualbelikan.
Kesenian Gedhogan
Kesenian Gedhogan pada mulanya digunakan untuk hiburan setelah selesai menumbuk be ras pada acara hajatan. Mereka beramai-ramai membunyikan peralatan penumbuk beras, se perti alu, lesung, dan lumpung, sehingga menim. bulkan suara yang enak didengar. Mereka menyanyi sambil menabuh gamelan tersebut.Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"
Lembaran yang sudah tersusun dalam bentuk buku ini, perlu anda ketahui untuk mengenal Banyuwangi lebih awal. Buku ini dikeluarkan oleh pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi (Banyuwangi Regency Culture & Tourism Service) secara terbatas dan tidak diperjualbelikan.
Upacara Kebo-keboan
Ritual Kebo-keboan adalah manusia yang didandani hingga menyerupai kerbau, diberi tanduk dan warna hitam di seluruh badan. Itu melambangkan bahwa kerbau adalah binatang yang kuat dan menjadi tumpuan masyarakat yang mata pencahariannya mayoritas sebagai petani.Kebo-keboan dilaksanakan oleh hampir semua desa using di Kecamatan Singojuruh. Akan tetapi, tidak semua desa rutin melaksanakan. Yang rutin melaksanakan adalah Desa Alas Malang dan Aliyan.
Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"
Lembaran yang sudah tersusun dalam bentuk buku ini, perlu anda ketahui untuk mengenal Banyuwangi lebih awal. Buku ini dikeluarkan oleh pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi (Banyuwangi Regency Culture & Tourism Service) secara terbatas dan tidak diperjualbelikan.
Bagaimana Mencapai Banyuwangi
Untuk mencapai Banyuwangi, ada dua jalur utama yang bisa ditempuh. Jalur pertama dari Surabaya, sedangkan jalur kedua dari Bali. Dari Surabaya pengunjung dapat mencapai Banyuwangi dengan dua alternatif jalur darat, yaitu jalur utara dan selatan. Pengunjung dapat memanfaatkan transportasi seperti kereta api, bus, taxi, dan moda transportasi lain, dengan jurusan Banyuwangi. Jarak Surabaya-Banyuwangi sekitar 300 km dan bisa ditempuh dalam waktu 5-6 jam dengan bus atau kereta api. Jika ingin menghemat waktu, maka bisa memilih jalur transportasi udara melalui Bandara Juanda, Surabaya menuju Bandara Blimbingsari, Banyuwangi. Waktu tempuhnya sangat singkat yakni hanya 45 menit
JALUR UTARA
Dari Surabaya lewat Probolinggo - Situbondo Jika naik bus umum dari Surabaya, pengunjung akan melalui rute Probolinggo - Situbondo Banyuwangi turun di terminal Tanjung Wangi sekitar 8 km sebelah utara kota. Perjalanan menuju kota akan melintasi Stasiun Kereta Api Banyuwangi Baru, Pelabuhan Tanjung Wangi dan terminal Blambangan (dalam kota).
JALUR SELATAN
Dari Surabaya lewat Probolinggo - Lumajang - Jernber - Banyuwangi. Pengunjung yang mengendarai bus umum akan melewati beberapa terminal dan tempat perhentian yang menghubungkan tempat-tempat wisata di Kabupaten Banyuwangi. Diantaranya depan stasiun kereta api Kalibaru, terminal Genteng, terminal Jajag dan terminal Brawijaya (terminal sebelah selatan Kota Banyuwangi). Sedangkan pengunjung yang menumpang kereta api akan menemui beberapa stasiun antara lain Stasiun Kalibaru Setail, Temuguruh, Rogojampi, Karangasem, dan Stasiun Banyuwangi Baru. Ada juga beberapa stasiun kecil lainnya.
Pengunjung dari Bali dapat mencapai Banyuwangi dengan menggunakan kendaraan seperti bus, taxi, mobil travel dan angkutan darat lainnya, dengan jurusan Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Selanjutnya, pengunjung menyeberang menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Di pelabuhan Ketapang, pengunjung bisa mendapatkan informasi lengkap tentang pariwisata Banyuwangi di Tourist Information Center (TIC) Office.
Nah, dari Pelabuhan Ketapang, pengunjung bisa naik taxi, mobil angkutan kota atau kendaraan umum lainnya menuju Kota Banyuwangi atau tempat-tempat pariwisata di Kabupaten Banyuwangi.
Banyuwangi merupakan kota kecil yang damai dan tenang. Wilayah pesisir lebih panas dibanding dengan darat di siang hari. Hotel, motel, rumah makan, dan restoran tersebar di seluruh wilayah Banyuwangi. Para guide (pemandu wisata) siap mengantar para pengunjung untuk berpetualang ke tempat-tempat yang menantang, seperti hutan belantara yang ada di kawasan taman nasional, bersantai di tempat-tempat wisata, serta berbelanja suvenir.
Bike Camp Bukit Sewu Sambang
15-16 Januari 2022
Rasanya hari ini tidak sedang sejajar dengan baik. Niat hati ikut bike camp ke tempat wisata bukit sewu sambang bersama federalos yang ada di kota mobat-mabit kayak lampu lilin tertiup angin.
Ikut tidak, ikut tidak, ikut tidak. Mau ikut tidak ada teman mancal yang dari wilayah selatan. Tidak ikut kok ya di pekso sama teman-teman utara. Maklumlah, Banyuwangi ini wilayahnya cukuplah luas, tapi tetap tidak seluas cintaku padanya.
Okelah pada hari sabtu, saya tetap memutuskan mancal ke wilayah kota untuk bersua dengan teman-teman. Rencananya saya hanya bersua sebentar terus lanjut perjalanan pulang tanpa ikut acara kemah di bukit sewu sambang.
Okelah saya berangkat pagi melalui jalur Genteng menuju arah Gendoh (Temuguruh). Lanjut Singojuruh Alas Malang menuju Lemah bang Rogojampi. Lemahbang Rogojampi saya mengambil jalan lintas barat lalu memotong menuju Stasiun Rogojampi.
Dari stasiun Rogojampi langsung menuju arah kota Banyuwangi. Di sini saya sudah ditunggu oleh teman-teman yang sudah berada di area Pantai marina Boom.
Suasana malam di Bukit Sewu Sambang Banyuwangi |
Spot Photo Di Marina Boom Banyuwangi |
Stasiun Kereta Api Temuguruh - Banyuwangi |
Stasiun Kereta Api Rogojampi - Banyuwangi |
Gerbang Masuk Marina Boom Banyuwangi |
Pantai Marina Boom Banyuwangi |
Sebenarnya sejak saya sampai di pantai Marina boom, saya sudah di rayu paksa untuk ikut Bike Camp ke Bukit Sewu Sambang. Sampai sini saya tetap bingung mau ikut atau tidak, mengingat perjalanan pulang yang cukup jauh dan harus tepat pulang waktu untuk menyambung pekerjaan. Dan sampai berkunjung di kediaman om Yudi pun saya masih bimbang karena banyak yang harus di pertimbangkan. Hahahah
Upaya teman-teman mengunci Sepeda saya di gerbang pintu, agar saya bisa ikut bike camp ini. |
Es Cincau Hijau Enak, Depan POM Yosomulyo |
![]() |
Klik pada gambar, untuk terhubung langsung chat WhatsApp Aunal Travel |
Bendungan Dam Blokagung Karangdoro |
Area Pasar Stasiun Wadung |
Warung Rujak Lontong & Es Dawet |
![]() |
Klik pada gambar, untuk terhubung langsung chat WhatsApp Aunal Travel |